tag:blogger.com,1999:blog-86728793730583176972024-03-16T05:33:21.278+07:00Jejak Rinda CahyanaRekaman Perjalanan HidupAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/11605335757991098521noreply@blogger.comBlogger6125tag:blogger.com,1999:blog-8672879373058317697.post-35824843821038029282018-04-17T23:33:00.000+07:002018-04-20T11:45:05.488+07:00Pengalaman di AASEC 2018<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmO27F9sqB5zaWJhwGDSPx3EeCNYdz2uu2uY2wyMi6iIkD4BvLsJagrFXyMIQlV9Ao_uW062nnkEh2IaJjX6dZZqlZ2zDEbj3yaMPVP44jfdT2Tt6TEC_rep2dCWl60tVCj343JW98GAY/s1600/30167215_10214398711353464_107292158280975794_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="592" data-original-width="1052" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjmO27F9sqB5zaWJhwGDSPx3EeCNYdz2uu2uY2wyMi6iIkD4BvLsJagrFXyMIQlV9Ao_uW062nnkEh2IaJjX6dZZqlZ2zDEbj3yaMPVP44jfdT2Tt6TEC_rep2dCWl60tVCj343JW98GAY/s400/30167215_10214398711353464_107292158280975794_o.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Pada hari Selasa tanggal 17 April 2018 saya menghadiri AASEC (Annual Applied Science and Engineering Conference) ketiga di Bandung sebagai penyaji makalah. Ada sebelas dosen Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang ikut serta dalam kegiatan tersebut sebagai penyaji.<br />
<br />
Pagi-pagi sekali saya berangkat menuju Hotel Grand Tjokro Premier Bandung ditemani oleh pak Eri dan bu Dewi yang juga akan tampil sebagai penyaji. Kendaraannya agak cepat saya pacunya karena para penyaji harus registrasi ulang maksimum pukul delapan di lokasi. Kami datang ke lokasi telat beberapa menit karena di tengah perjalanan menyempatkan sarapan sebentar di rest area Bojongsoang. Sarapan yang saya pilih saat itu salah satu makanan kesukaan saya, yakni soto Bandung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada banyak pengetahuan seputar penulisan karya ilmiah yang saya peroleh dari kelas <i>coaching clinic</i>. Pengetahuan tersebut mengokohkan gagasan penelitian yang telah saya sampaikan sebelumnya kepada dosen dan mahasiswa informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut, seperti soal pengutipan penelitian yang dikerjakan sebelumnya untuk keberlanjutan penelitian, konten latar belakang yang harus mengandung <i>state of the art</i>, dan lain sebagainya. Terbetik di dalam hati semoga pengetahuan tersebut juga sampai kepada dosen di kelas lainnya, sehingga dalam rapat dosen akhir semester nanti ada sambutan yang lebih baik dari banyak dosen terhadap mimpi penelitian program studi yang telah dihembuskan selama ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan coaching clinic tersebut selesai tengah siang. Saya harus menunggu sekitar tiga jam setengah ke depan untuk mengikuti kelas seminar yang menjadi tempat penyajian makalah. Dan jadwal saya menyampaikan makalah adalah 17.45, penyaji terakhir di kelas itu. Saya pun menghabiskan waktu duduk di kursi sambil mendengarkan lagu Jazz untuk mengolahragakan otak agar rileks saat masa menunggu tersebut. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ternyata Tuhan berkehendak lain, saya menjadi penyaji ke lima karena empat penyaji belum hadir. Di kelas itu, hanya saya dan pak Prof Ali Ramdhani yang mengangkat tema e-Government. Saya sendiri menyajikan makalah berjudul Preliminary Analysis of Government Information System using Ishikawa Diagram and Sectoral Statistics. Makalah tersebut merupakan hasil perenungan terhadap kegiatan penyusunan buku statistik sektoral kategori infrastruktur teknologi informasi yang dilaksanakan beberapa waktu sebelumnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kegiatan di kelas tersebut ternyata selesai tidak sampai pukul enam sore. Tidak ada kegiatan penutupan yang tersebut dalam jadwal kegiatannya, sehingga saya mengajak pak Eri dan bu Dewi untuk pulang segera agar tidak terjebak macet sore hari di Bandung. Tetapi syukurlah perjalanan dari Cihampelas menuju gerbang Pasteur relatif cepat dari pengalaman sebelumnya. Mungkin karena ada perubahan lokasi gerbang keluar Pasteur yang agak jauh dari perempatan, atau mungkin baru kali ini saya mengalaminya. Bu Dewi turun di tengah perjalanan karena akan pulang bersama saudaranya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah perjalanan pak Eri mengatakan ada kabar di grup Whatsapp bahwa saya dan beberapa dosen lainnya menjadi penyaji terbaik AASEC. Baru saya lihat foto sertifikatnya setelah tiba di rumah. <i>Alhamdulillah</i>, semoga pengalaman ini menjadi tambahan kekuatan bagi saya selaku dosen yang mengemban tugas penelitian dan bagi program studi Informatika yang saya pimpin untuk bergerak maju. Bersyukur karena Sekolah Tinggi Teknologi Garut membiayai penuh kegiatan dosen di AASEC tersebut. Semoga Sekolah Tinggi Teknologi Garut dan khususnya program studi Informatikanya senantiasa mendapatkan pertolongan dari Allah SWT untuk maju berkembang. <i>Amin</i>.<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8QN16u5rxCsFY2XXIKexafN769WsHWVBeTbCYjGfpBF6qLy1lVyk63c6_sw1fkLYFUnyOSnIHOB-deUyAByOXiA1Newz9sUN9aAX64ZSlo5CNTYL0QFDHSMv4UgSxlU2EZz-cO67N8dQ/s1600/2018-04-20-11-41-41.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1201" data-original-width="1390" height="345" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8QN16u5rxCsFY2XXIKexafN769WsHWVBeTbCYjGfpBF6qLy1lVyk63c6_sw1fkLYFUnyOSnIHOB-deUyAByOXiA1Newz9sUN9aAX64ZSlo5CNTYL0QFDHSMv4UgSxlU2EZz-cO67N8dQ/s400/2018-04-20-11-41-41.jpg" width="400" /></a></div>
<br /></div>
</div>
<div class="blogger-post-footer">rinda cahyana</div>Cahyanahttp://www.blogger.com/profile/00676845835742801612noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-8672879373058317697.post-67676027469081662592016-07-27T19:39:00.000+07:002016-08-07T14:42:03.811+07:00Temu Ilmiah Nasional Peneliti Kemkominfo 2016<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjVd1qDx2TJHFlUoIozwy33JZllsT80wGIPb88H-rEPMhWIeRo6Bk7KoD2PCfcxi_NmX2w4AyoM53WUn_nS34DqohoaZAj6vF-Qp4PR11CNRnsOyaUqjxTS9HG0i-swcZAHvLPSLIE_qw/s1600/04+Foto.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjVd1qDx2TJHFlUoIozwy33JZllsT80wGIPb88H-rEPMhWIeRo6Bk7KoD2PCfcxi_NmX2w4AyoM53WUn_nS34DqohoaZAj6vF-Qp4PR11CNRnsOyaUqjxTS9HG0i-swcZAHvLPSLIE_qw/s400/04+Foto.jpg" width="400"></a></div>
<br>
<div style="text-align: justify;">
Temu Ilmiah Nasional Peneliti 2016 yang diselenggarakan oleh Kemkominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika) Republik Indonesia merupakan kegiatan diseminasi oral kedua yang saya ikuti setelah e-II (e-Indonesia Initiative) ITB tahun lalu. Apabila dalam Konferensi e-II saya mengangkat pemodelan analisis Sistem Informasi Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi, dalam Temu Ilmiah Nasional Peneliti 2016 saya menjelaskan integrasi layanan Relawan TI (Teknologi Informasi) dengan layanan Telecenter sekaligus menjelaskan bagaimana Saka (Satuan Karya Pramuka) Informatika sebagai organisasi Relawan TI dapat mengisi layanan relawan TI di Telecenter yang dikelola oleh BUM Desa. Kegiatan Kemkominfo ini saya ikuti setelah mendapatkan surat undangan presentasi paper pada tanggal 21 Juli 2016. Dalam surat tersebut disebutkan bahwa saya berhasil lolos seleksi berdasarkan penilaian tim yang beranggotakan Prof Dr.Ing Ir. Kalamullah Ramli, M.Eng, Prof. Gati Gayatri, M.A., Dr. Aswin Sasongko, M.Sc, Dr. Onno W. Purbo, Dr. Riant Nugroho, Dr. Irwansyah, M.A., dan M. Shauqie Azar, MPP.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Perjalanan menuju Bogor tanggal 27 Juli 2016 tidaklah mudah. Namun saya tidak ingin melewatkan kesempatan unik ini. Saya pun meminta bantuan dana kepada Dr Hilmi Aulawi, ketua Sekolah Tinggi Teknologi Garut. Alhamdulillah beliau mendukung sehingga saya dapat berangkat pada hari Rabu selepas salat Subuh dalam kondisi lemes karena sakit. Sebagian dana dari kampus saya belikan obat-obatan yang diperlukan. Dan benar saja, setelah menempuh tiga jam perjalanan, saya memutuskan untuk beristirahat karena nafas terasa sesak dan sangat ngantuk sekali. Hari itu saya memutuskan untuk selalu berhenti per tiga jam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Di kesempatan perhentian terakhir saya memutuskan untuk mengisi perut dulu di rumah makan di daerah Cipanas Cianjur. Saat menyantap makanan ada telpon dari pak Rahmat yang menginformasikan sedang berada di Garut bersama Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo - ibu Septriana Tangkari dalam kegiatan dinas di Diskominfo (Dinas Komunikasi dan Informatika) Garut. Sayang sekali saya tidak bisa menemani. Walau demikian saya ingin ada Relawan TIK Garut yang mendampingi rombongan Direktorat yang membina Relawan TIK Indonesia tersebut. Oleh karenanya saya kirimkan nomor WA (Whatsapp) Rikza (PLH), Leni Fitriani (Bendahara), dan Ridwan (Sekretaris). Saya titip permohonan maaf tidak bisa silaturahmi di Garut melalui WA nya Sekretaris Diskominfo Garut, pak Diar Antadireja. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini adalah perjalanan kali pertama saya dari Garut menuju Bogor melalui Cianjur. Alhamdulillah dengan bantuan Google Map saya pun sampai ke lokasi kegiatan, Hotel Aston menjelang tengah siang. Di lokasi saya melakukan registrasi lalu duduk bersama peserta yg juga baru datang. Jantung ini terasa berdebar-debar karena kelelahan. Istri saya melalui telpon menyarankan agar tubuh ini dibaluri minyak kayu putih. Segera saya menuju toilet dan mengikuti saran istri saya tersebut. Setelah itu saya menunggu waktu pembukaan dengan duduk santai di kursi sofa agar bisa istirahat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Di lokasi saya lihat ada pak Onno W. Purbo. Dalam kesempatan makan siang saya menyapa beliau, teman perjalanan pulang dari Rapat Kerja Nasional Relawan TIK Indonesia di Menado tahun lalu, dan berbincang tentang materi yg akan disampaikan dalam kegiatan IT Camp di Pemalang. Kami berdua diminta oleh panitia IT Camp utk memberi materi sesuai pengalaman masing-masing. </div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Setelah selesai makan acara pembukaan pun digelar oleh panitia. Nampak banyak wajah yang tidak asing bagi saya. Saya melihat Prof Gati Gayatri yang pernah saya temui saat kegiatan Sertifikasi Profesional di Garut. Ada juga Dr Aswin Sasongko yang pernah saya temui saat didaulat oleh Kemkominfo untuk menyerahkan laporan kegiatan Korea IT Volunteers mewakili Relawan TIK Indonesia di Jakarta tahun 2012. Saya melihat ada Prof Dr Kalamullah Ramli yang diperkenalkan oleh ibu Mariam Barata di Surabaya saat mengisi seminar di Rapat Kerja Nasional Relawan TIK Indonesia. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya peserta yang berjumlah 30 orang dikelompokan menjadi tiga. Saya masuk di kelompok 3 yang diuji oleh Prof Gati dan Dr Riant. Sebelum mengikuti acara saya melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar dulu karena kegiatan ini akan berakhir menjelang Maghrib. Karena itu saya kesiangan dan tidak mengikuti sesi perkenalan. Urutan saya nomor 10, di penghujung acara. Semakin sore kondisi tubuh semakin lelah, seakan detak jantung ini tidak bisa dirasakan. Sempat agak pusing, terlebih AC di ruangan itu sangat dingin sekali. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebagai peserta paling akhir, saya mendapatkan waktu sisa. Sebisa mungkin saya sampaikan 4 slide itu selama 10 menit. Saya merasa waktunya terlalu singkat untuk menjelaskan kenapa riset tersebut penting. Saya hanya bisa menjelaskan relasi riset dengan riset sebelumnya dan sejumlah fakta di Garut yang menyebabkan munculnya integrasi layanan relawan TI dengan Telecenter. Tapi ya sudahlah, setidaknya saya sudah menyerahkan artikelnya sehingga Kemkominfo bisa mempelajarinya lagi lebih dalam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam kesempatan tanya jawab, Prof Gati menanyakan apakah konsep yang saya buat ini sudah diterapkan. Saya tidak punya waktu untuk menjelaskan bahwa riset ini dibatasi sampai perancangan. Dalam waktu singkat tersebut saya hanya berhasil menjelaskan jika penerapannya sedang akan dimulai bulan September 2016. Beliau membutuhkan bukti dampak penerapannya untuk menilai riset ini berhasil atau tidak, sesuatu yang tidak bisa saya berikan karena waktu pembuktiannya tidak cukup hanya satu tahun. </div><div style="text-align: justify;"><br></div><div style="text-align: justify;">Selepas acara, saat bersalaman dengan Dr Riant, beliau memuji artikel yg saya buat. Alhamdulillah, ternyata hasil pekerjaan penelitian semester genap 2015/2016 tersebut bermanfaat, walau sekedar ungkapan apresiasi dari Dr Riant tsb. Sebelumnya beliau mengatakan kalau riset ini harus dinikmati, periset hrs bisa meyakinkan dan mampu merekomendasikan atau memberi arahan berdasarkan hasil riset. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama dua malam di lokasi saya masih didera sakit. Saya coba kurangi sakitnya dengan senantiasa mengkonsumsi jamu Tolak Angin dan membaluri tubuh dengan minyak kayu putih. Acaranya sangat padat sekali sehingga saya hampir tidak bisa istirahat. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Akhirnya saya pun bisa pulang. Tidak lupa saya beli minuman dalam kemasan yang mengandung Oksigen ekstra. Minuman tersebut berhasil membuat tubuh ini lumayan bugar di hari pertama. Sebelum keluar dari Bogor saya antar dulu teman yang juga peserta Temu Ilmiah ke Statsiun Kereta Api. Banyak obrolan dalam perjalanan ke Statsiun, mulai dari radio komunitas hingga ketangguhan istri. Setelah itu saya pun pulang menempuh perjalanan selama enam jam. Sempat istirahat dulu di Puncak Cianjur untuk menyantap gule Domba. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesampainya di rumah, saya bilang ke istri kalau pernafasan ini bermasalah hingga sekarang. Saya mengajaknya untuk mencari Dokter THT. Sebelum berangkat ke Bogor sebenarnya saya sudah diperiksa oleh Dokter keluarga dan diberikan surat rujukan ke Dokter THT. Dokter Spesialis THT, Dr Gunawan mengatakan bahwa saya mengalami Rakhitis Kronis yang timbul karena alergi turunan. Beliau memberi saya obat yang membuat saya tidak bisa tidur pulas selama satu minggu. Pada awalnya sempat kaget karena reaksi obatnya seperti itu. Pada hari pertama saya tidur selama setengah jam lalu terbangun, begitu seterusnya hingga adzan subuh berkumandang. Laa hawla wa laa quwata illa billah. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh iya lupa, di hari kedua saya bertemu dengan ibu Mariam Barata. Beliau ini yg jasanya selalu dikenang oleh pegiat TIK Garut seperti saya krn telah membukakan kesempatan bagi anak muda Garut yg diwakili oleh Muhammad Rikza Nashrulloh utk melaksanakan kegiatan relawan TIK Indonesia yg pertama di luar negeri, mempercayakan kegiatan internasional relawan TI Korea Selatan di Garut, yg telah membuat Sekolah Tinggi Teknologi Garut didaulat oleh media sebagai akar Relawan TIK di Garut, dan yg percaya konsep penjenjangan dan sertifikasi relawan TIK Garut dapat diterapkan secara Nasional yg mana konsep tsb telah menjadi bagian dari roadmap penelitian saya dari tahun 2012 hingga sekarang. Barakallah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPKtjH8-ojdWVPgHR0JBtgEzB31vUxyLeliC8ytKxox_moNqlmSwxZHyLiEfDdx7AMVaeN5cCS1nfV4Nq-8V3q6H9-sfY6JfjxFukOebIuON9mYAc4lOV7di-LV1t9O_5DEGmXktIoTbU/s1600/13717188_10208806644435286_1282836811259908572_o.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgPKtjH8-ojdWVPgHR0JBtgEzB31vUxyLeliC8ytKxox_moNqlmSwxZHyLiEfDdx7AMVaeN5cCS1nfV4Nq-8V3q6H9-sfY6JfjxFukOebIuON9mYAc4lOV7di-LV1t9O_5DEGmXktIoTbU/s400/13717188_10208806644435286_1282836811259908572_o.jpg" width="225"></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://drive.google.com/open?id=0B3lO5ZshDfmoSVBIcjQ0SWFQQk0" target="_blank">Slide</a> dan <a href="https://drive.google.com/open?id=0B3lO5ZshDfmobmpWcTNJWjd4Yk0" target="_blank">Artikel</a> Presentasi di Bogor tgl 28 Juli 2016 dalam kegiatan Temu Ilmiah Nasional Peneliti, Puslitbang APTIKA dan IKP, Badan Litbang SDM Kemkominfo RI, "Memfungsikan Telecenter sebagai Pusat Pembangunan Ekonomi Digital di Perdesaan dengan Melibatkan Relawan Teknologi Informasi". Barangkali bermanfaat. </div>
</div>
<div class="blogger-post-footer">rinda cahyana</div>Cahyanahttp://www.blogger.com/profile/00676845835742801612noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8672879373058317697.post-22120650636105449522016-03-16T23:32:00.002+07:002016-03-17T22:55:58.333+07:00Manajemen Waktu Penelitian Mahasiswa<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
Hari ini 16 Maret 2016, yang dikerjakan di kantor Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Garut selama kurang lebih dua jam setengah adalah poster Pedoman Penelitian Mahasiswa. Rencananya akan dicetak sebagai poster ukuran A3 dan ditempel untuk dibaca baik oleh mahasiswa dan juga dosen pembimbing penelitian mahasiswa. Manajemen waktu ini merupakan <i>milestone </i>yang harus diperhatikan oleh Koordinator dan dirujuknya saat memeriksa catatan mingguan penelitian mahasiswa untuk memberi notifikasi kepada Dosen Pembimbing Penelitian Mahasiswa sekiranya tidak memenihi <i>milestone </i>tsb.<br />
<br />
Waktu yang digunakan sesuai dengan jumlah SKS matakuliah Tugas Akhir, yakni 6 SKS. Satu SKS untuk bentuk pembelajaran penelitian adalah 160 menit. Jumlah pertemuan minimal dengan <i>stakeholders </i>di kampus dalam per minggu per semester adalah 16 kali, sehingga jumlah total beban belajar mahasiswa yang melakukan penelitian per minggu adalah 6 x 160 menit, dan satu semester 16 pertemuan x 6 SKS per pertemuan x 160 menit per SKS atau sekitar 256 jam. Selama 128 jam mahasiswa harus berhasil membuat rencana penelitian di bawah bimbingan Dosen, yang kemudian berujung pada Seminar Proposal Penelitian pada saat berbarengan dengan Ujian Tengah Semester. Dan selama minimal 128 jam mahasiswa harus berhasil melaksanakan, mendokumentasikan, dan mempublikasikan hasil penelitiannya, yang berujung pada Sidang Penelitian Mahasiswa. Apabila tidak selesai, mahasiswa bisa memperpanjang masa pelaksanaan rencana penelitiannya selama satu semester berikutnya, dan seterusnya dan seterusnya hingga yang bersangkutan mencapai semester 14. Apabila lebih dari 14, yang bersangkutan diberhentikan / <i>drop out</i>.<br />
<br />
Dosen akan diberikan notifikasi sekiranya diketahui oleh Koordinator Penelitian Mahasiswa berdasarkan <i>progress report </i>ada mahasiswa yang luaran belajarnya tidak memenuhi <i>milestone</i>. Dalam kaitannya dengan Quota bimbingan, setiap Dosen yang memenuhi syarat membimbing diberi <i>default </i>quota sebanyak 8 - 10 mahasiwa setiap semester, sesuai peraturan menteri pada pasal tentang batas normatif meluluskan per semester. Mahasiswa yang belum lulus dan tidak keluar dari kampus dihitung dalam <i>quota </i>tersebut. Mahasiswa yang mengganti topik di jam ke berapapun dari <i>mirestone </i>yang harus dilalui, artinya dia memulai penelitiannya dari awal. Mahasiswa dapat mengganti Dosen Pembimbing hanya jika proses bimbingan telah berjalan dan Dosen Pembimbing menyatakan sudah tidak lagi berkomitmen membimbing yang bersangkutan. </div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh0T40lnpGp9W_iZ77H6xXi2Cv8FqNpa6hzbPyP7GG5uuxpL42MA2RDemZXQLdWiMOYSfvpWXOZaD7KBY8u5rh_DQqDOriYQ3XPM4IRLjk8Qhp77ZaDK7S__rWHf2jcl1dMrNiHqKx-mM/s1600/Rinda+Cahyana+-+Tugas+Akhir+2016+RC.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhh0T40lnpGp9W_iZ77H6xXi2Cv8FqNpa6hzbPyP7GG5uuxpL42MA2RDemZXQLdWiMOYSfvpWXOZaD7KBY8u5rh_DQqDOriYQ3XPM4IRLjk8Qhp77ZaDK7S__rWHf2jcl1dMrNiHqKx-mM/s640/Rinda+Cahyana+-+Tugas+Akhir+2016+RC.jpg" width="480" /></a></div>
<br /></div>
<div class="blogger-post-footer">rinda cahyana</div>Cahyanahttp://www.blogger.com/profile/00676845835742801612noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8672879373058317697.post-31825664747201417782016-02-08T16:56:00.000+07:002016-02-25T14:40:08.508+07:00Kenapa harus Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc6pzmaxijfjPuZFxGy6iFfl9Ow0SW7uu32ft_nUqdeAbiewAZBVkBzDEM2VukiMI3lbKCsllJjyrwZ071ImQSircSxhilxR7YWzcWg6XBpnhRA-juwTUSDXkweGRBQsPx6LBRlbBwZ4E/s1600/Jenjang+Fungsional+KPMI+2016.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="112" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjc6pzmaxijfjPuZFxGy6iFfl9Ow0SW7uu32ft_nUqdeAbiewAZBVkBzDEM2VukiMI3lbKCsllJjyrwZ071ImQSircSxhilxR7YWzcWg6XBpnhRA-juwTUSDXkweGRBQsPx6LBRlbBwZ4E/s320/Jenjang+Fungsional+KPMI+2016.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada tahun 2012 Kementrian Komunikasi dan Informatika meminta agar metode relawan TIK yang berjalan di Sekolah Tinggi Teknologi Garut dapat diterapkan untuk kepentingan sertifikasi kompetensi Relawan TIK Indonesia. Pada awalnya seluruhnya berdasar kepada data di Sekolah Tinggi Teknologi Garut saja. Namun Kementrian mendorong agar metodenya berlaku umum, sehingga dilakukan pengembangan ulang metode dengan memperhatikan sejumlah literatur yang merekam konsep dan kegiatan relawan TIK di berbagai dunia. Laporannya diselesaikan pada tahun 2013 dan didiseminasikan dalam rapat kerja nasional Relawan TIK Indonesia di Surabaya dan <i>Focus Group Discussion </i>di Jakarta. Beberapa tahun kemudian laporan ini terus digali dan diterapkan di Garut melalui Komunitas TIK Garut yang dibentuk sebelum dikukuhkannya Relawan TIK Garut, serta melalui program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang merupakan pelaksanaan piagam kerjasama dengan RelawanTIK Indonesia tahun 2012. Luaran terakhirnya adalah KPMI (Kelompok Penggerak Masyarakat Informasi) dan sistem informasinya yang didiseminasikan terakhir di pameran dan workshop Festival TIK Sabuga Bandung tahun 2014. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Konsep KPMI ini digali dari <i>real-world</i> berdasarkan laporan kegiatan relawan TIK yang dibuat oleh Acevendo. Agar metode yang berlaku di Sekolah Tinggi Teknologi Garut mengakomodasi aktivitas relawan dalam laporan Acevendo, maka dibuatlah metode generik dengan harapan relawan TIK Sekolah Tinggi Teknologi Garut dapat melaksanakan layanan relawan TIK di luar negeri yang dilaporkan oleh Acevendo tanpa meninggalkan sistem kaderisasi dan layanannya, dan demikian pula sebaliknya. Jadi ini semacam menggabungkan dua kelebihan yang bisa dimanfaatakan oleh Telecenter di mana Acevendo merekam dan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Garut di mana metode generik ini dikembangkan. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang terpenting dari KPMI ini adalah adanya variabel pengukuran sebagai acuan evaluasi kemajuan. Variabel tersebut merupakan rekaman luaran dari layanan yang dilaksanakan, yang meliputi : </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Jumlah relawan dan masyarakat, serta relawan mana yang mendidiknya, </li>
<li>Jumlah perangkat teknologi informasi, relawan mana yang membuat atau memasangnya, serta di mana dipasangnya, </li>
<li>Jumlah informasi, relawan mana yang memproduksinya dan dimana disebarkannya, serta </li>
<li>Jumlah basis KPMI, di mana lokasinya, dan siapa yang merintisnya. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
Variabel tersebut menjadi indikator apakah metodenya berjalan atau tidak, apakah pertumbuhan relawan TIK mendorong pertumbuhan populasi melek TIK, informasi, perangkat TIK terpasang, dan program bersama tidak? Karena kalau tidak tumbuh, relawan TIK tidak memberi dampak apa-apa terhadap lingkungannya. Kalau perangkat teknologi bertambah tetapi populasi melek TIK di mana teknologi informasi itu berada tidak bertambah, maka relawan TIK belum menuntaskan pekerjaannya. Kalau program kolaborasi tidak ada, partisipasi masyarakat masih rendah. Apabila KPMI dijalankan sepenuhnya, maka akan terjadi luaran berkelanjutan dari layanannya, sehingga ada peningkatan jumlah relawan, informasi, teknologi terpasang, dan program kolaborasi. Kampus sudah menerima manfaatnya, demikian pula tahun 2015 ini SMK Negeri 10 Garut sudah menerima manfaatnya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keberadaan relawan bisa membantu pelaksanaan layanannya dalam kondisi minim biaya. Manfaat dari empat layanan umum tersebut sebenarnya tidak hanya dibutuhkan oleh sekolah atau <i>telecenter</i>, tetapi mungkin juga oleh instansi pemerintahan atau kelompok masyarakat seperti KIM misalnya. Jauh sebelum Pusat Komunitas TIK Garut dibentuk tahun 2012, pemkab Garut pernah menghimpun relawan TIK di Balai Masyarakat Telematika untuk membantu pelaksanaan layanan TIK pemerintah. Semua orang yang berkepentingan dengan informasi dan teknologinya tentu akan sangat senang mendapatkan solusi efisien. Seperti Sekolah Tinggi Teknologi Garut yang hingga saat ini merasa terbantu dengan keberadaan relawan TIK yang berhasil meningkatkan jumlah informasi dan jumlah teknologi informasi terpasang dengan biaya pemasangan minimum dan pengadaan yang diantaranya bisa ditekan. Relawan TIK nya yang dari kalangan mahasiswa pun merasa senang karena mendapatkan tambahan pengetahuan dari kerja lapangannya. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada instansi yang memang tidak memerlukan sistem KPMI, yakni </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Yang tidak suka menggunakan produk dan tenaga relawan, </li>
<li>Yang tidak perlu keberadaan relawan dan luaran dari layanannya secara berkelanjutan, cukup sebatas <i>trigger </i>/ pemicu saja, dan </li>
<li>Yang tidak menganggap perlu semua layanan dilaksanakan. </li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
KPMI ini penting atau tidak bersandar kepada pertanyaan berikut: </div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Apakah indikator kemajuan yang telah disebutkan diperlukan sebagai bahan evaluasi kinerja relawan dan organisasinya? </li>
<li>Apakah peningkatan jumlah variabel tersebut perlu terjadi secara berkelanjutan? </li>
<li>Dengan adanya informasi berbasis indikator tersebut apakah kelompok sponsor tidak akan tertarik?</li>
</ol>
</div>
<div class="blogger-post-footer">rinda cahyana</div>Cahyanahttp://www.blogger.com/profile/00676845835742801612noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8672879373058317697.post-29518502652890177682013-01-31T17:28:00.000+07:002016-01-31T17:30:29.986+07:00Pesantren Teknologi Informasi Tujuh Hari Sebagai Sarana Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Masyarakat Informasi<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0uyfNWLCXygs_Mj2VFmHtZT5Wgc-yX-fhbqrqblLepNzEUkXVVtL_KlPfvmxdcrn3DeA7ouVj66HvQyiQCf-uBZKGaKzON7nXmPo-stOdK1_BHIsQcAFfjZ0w5T0na6D91sskvzybyGY/s1600/Algoritma.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg0uyfNWLCXygs_Mj2VFmHtZT5Wgc-yX-fhbqrqblLepNzEUkXVVtL_KlPfvmxdcrn3DeA7ouVj66HvQyiQCf-uBZKGaKzON7nXmPo-stOdK1_BHIsQcAFfjZ0w5T0na6D91sskvzybyGY/s320/Algoritma.jpg" width="212" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b>Abstrak</b> – Kecerdasan TI (teknologi informasi) berkaitan dengan penggunaan TI secara efisien dan efektif yang dicapai dengan pemahaman dan pengalaman pengetahuan relevan dari berbagai bidang ilmu. Salah satu diantara bidang ilmu yang menunjang cerdas TI adalah agama Islam. Fiqh kontemporer dalam bidang TI memberikan pemahaman bagaimana TI digunakan secara cerdas sehingga tidak merugikan siapapun. Kesempatan Ramadhan dapat digunakan untuk melaksanakan edukasi keahian TI dasar sebagai salah satu tahapan pembangunan masyarakat informasi, yang tidak hanya untuk mencapai melek TI tetapi juga cerdas TI dengan fiqih Islam. </div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kata Kunci </b>– Teknologi Informasi, Sumber Daya Manusia, Masyarakat Informasi, Pendidikan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/view/109" target="_blank">Lokasi Artikel</a></div>
</div>
<div class="blogger-post-footer">rinda cahyana</div>Cahyanahttp://www.blogger.com/profile/00676845835742801612noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8672879373058317697.post-51806766571110337542012-01-31T16:49:00.000+07:002016-01-31T17:24:47.476+07:00Peran Relawan Teknologi Informasi Dalam Pemanfaatan Warung Internet Perdesaan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKsVUIhyTkCn6C5Jz_Yr2Ps7ewDZBlRUe15it8qqWOpog7ttH4IaH6wfOrzTkV2tY91ZO-awpX93V_Nqfqx1raZJKjLS4NnTRCimiccpxff7dhWfsZklaWElTbhC5TGo99YzC3lgkHgl0/s1600/Algoritma.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjKsVUIhyTkCn6C5Jz_Yr2Ps7ewDZBlRUe15it8qqWOpog7ttH4IaH6wfOrzTkV2tY91ZO-awpX93V_Nqfqx1raZJKjLS4NnTRCimiccpxff7dhWfsZklaWElTbhC5TGo99YzC3lgkHgl0/s320/Algoritma.jpg" width="212" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Abstrak</b> - Relawan Teknologi Informasi memiliki peran dalam pemanfaatan Warung Internet Perdesaan. Perannya tersebut dapat diidentifikasi dari permasalahan yang ada. Penelitian ini mendefinisikan peran Relawan Teknologi Informasi berdasarkan permasalahan Warung Internet Perdesaan di Garut yang dilaporkan dalam literatur yang dirujuk, sebagai salah satu entitas Quadruple Helix yang mempengaruhi layanan Warung Internet Perdesaan. Tidak seperti entitas Pemerintah dan Perusahaan yang mempengaruhi dalam area pengadaan, Relawan sebagaimana masyarakat berpengaruh dalam area pemanfaatan. Peran relawan ini dijabarkan dalam bentuk program pelatihan dan pendampingan bagi pengguna dan pengelola fasilitas tersebut. Dalam kaitannya dengan pelatihan, ada tiga jenis pelatihan yang diperlukan yakni untuk relawan TI itu sendiri, serta untuk masyarakat umum di tempat ataupun bergerak. <br />
<br />
<b>Kata Kunci</b> - Teknologi Informasi, Relawan, Internet, Perdesaan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://jurnal.sttgarut.ac.id/index.php/algoritma/article/view/211" target="_blank">Lokasi Artikel</a></div>
</div>
<div class="blogger-post-footer">rinda cahyana</div>Cahyanahttp://www.blogger.com/profile/00676845835742801612noreply@blogger.com0